Aku Jereng

by - 1:36 AM

Ceritanya gue sedang iseng buka facebook, dan disana masih banyak bertebaran foto-foto gue ketika gue masih jereng/juling. Buat kalian yang belum tau, dulu mata gue itu juling. Iya dulu gue juling. Kalo bahasa kasarnya sih 'jereng'.


Mata juling atau nama kedokterannya strabismus adalah kondisi dimana mata tidak sejajar satu dengan lainnya, contohnya satu mata melihat lurus, sedangkan mata lainnya melihat kearah lain. Kondisi ini dapat terjadi pada usia manapun. Mata yang juling dapat mengarah ke dalam (konvergen), keluar (divergen), atau satu mata lebih tinggi dari mata lainnya. Untuk kasus gue, gue mengalami strabismus ke dalam. Strabismus dapat menyebabkan penurunan binocular atau penglihatan stereo (3D), dan strabismus pada anak dapat berkembang menjadi mata malas (ambliopia).

Nah trus apa sih ambliopia? Ambliopia adalah kemampuan penglihatan yang buruk pada salah satu ataupun kedua mata yang disebabkan oleh cacat pada perkembangan penglihatan normal semasa kanak-kanak dapat menyebabkan kondisi seumur hidup yang disebut “lazy eye” atau mata malas. Karena strabismus dengan ambliopia ini biasanya berhubungan. Kalian bisa baca lebih lanjut disini. Tapi Alhamdulillah-nya gue tidak mengalami ambliopia ini. Walaupun mata gue mengalami strabismus, tapi kedua mata gue berfungsi dengan baik.

Trus kenapa gue bisa sampe mengalami strabismus ini. Tidak banyak yang tahu kenapa gue bisa mengalami penyakit ini. Sebenernya banyak faktor yang dapat menyebabkan mata juling. Dan pada kasus gue, kalau boleh jujur, gue dilahirkan normal sama seperti anak lain. Sehat, gue tidak mengalami strabismus. Seiring berjalannya waktu ketika masih bayi, terjadi adanya ketidakseimbangan otak dalam mengkoordinasikan mata gue, karena saat gue masih bayi, gue selau melihat kearah lampu secara terus-menerus. so thats why.

Sayangnya, mata juling tidak dapat dicegah. Dapat, namun, dikontrol dengan intervensi medis. Dan untuk pengobatan pada masalah gue, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah jalur operasi. Sudah berkali-kali gue berkunjung untuk kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Tapi saat itu, untuk anak umur 8 tahun, operasi adalah hal yang sangat sangaatttt menakutkan. Apalagi pada saat itu alat-alat medis belum secanggih sekarang dan mama gue gak gak mau untuk mengambil banyak resiko. Maka, yang orang tua gue lakukan saat itu adalah menggunakan pengobatan alternatif.

Kalau ditanya, tempat alternatif mana yang belum pernah didatengin sama gue? kayaknya hampir semuanya udah pernah. Dari yang totok jarum dijidat, pake dedauan, minum jamu terpait, pijet wortel, semuanyaaaa sampai gue lupa sangking banyaknya. Ikhtiar gue sudah terlalu banyak. Sampai-sampai Allah masih mau menguji kesabaran gue.

Sampai ada kalanya gue capek. Gue kembali lagi kerumah sakit lagi pada kelas 5sd. Dulu, satu-satunya rumah sakit yang bisa menangani masalah mata juling dengan baik adalah Rumah Sakit Aini. Dan disana gue juga ditangani dengan dokter yang paling handal yang bernama Dokter Lembah. Dokter Lembah ini udah kayak nenek gue sendiri, udah sering gue bertemu dengan beliau. Saat gue kembali periksa mata gue, beliau tidak hentinya2 untuk menyarankan gue untuk operasi. FYI, mata juling ini berpengaruh dengan psikologi, karena mata kita dianggap aneh, maka anak-anak akan terus mengolok-olok kita dan akan membuat kita menjadi orang yang insecure (gak pedean). Dan saat iu, untuk sementara gue disarankan untuk menggunakan kacamata ajaa. Dan semenjak itu gue tidak kontrol mata gue lagi di rumah sakit aini. Ikhtiar gue mengendur, disini gue mulai pasrah lagi.

to be continued...........

You May Also Like

0 comment